Jakarta (Antara) - Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina memperkirakan
pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2013 hanya mencapai angka 5,57
persen (yoy) atau lebih rendah dari pencapaian pada triwulan II sebesar
5,81 persen.
"Tanda perlambatan pada pertumbuhan ekonomi telah terlihat sejak
triwulan pertama, karena permintaan domestik masih melambat," katanya
dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Dian menjelaskan permintaan domestik yang melemah tersebut diakibatkan
oleh daya beli masyarakat yang menurun akibat kenaikan suku bunga acuan
oleh Bank Indonesia.
"Hal tersebut terlihat dari penurunan penjualan mobil, meskipun
penjualan sepeda motor memperlihatkan kenaikan. Suplai uang yang beredar
juga berkurang, karena penurunan daya beli. Namun, konsumsi pemerintah
masih relatif tinggi," katanya.
Dian menambahkan pertumbuhan ekonomi triwulan III juga dipengaruhi laju
investasi secara keseluruhan yang moderat dan relatif menurun
dibandingkan triwulan sebelumnya, yang terlihat dari penurunan impor
barang modal.
"Data BKPM memperlihatkan realisasi investasi fisik telah melambat.
Penjualan semen juga dalam tren menurun sejak 2011 yang berarti
merupakan tanda pertumbuhan konstruksi melambat," paparnya.
Selain itu, faktor ekspor pada triwulan III masih belum menunjukkan
tanda-tanda yang lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya, namun
impor yang ikut menurun memberikan sedikit dampak positif bagi neraca
perdagangan.
"Beberapa mitra dagang Indonesia seperti Amerika Serikat dan Jepang
masih berjuang untuk pulih, sehingga permintaan global masih lemah dan
belum ada kabar baik yang signifikan dari harga komoditas global,"
ucapnya.
Menurut Dian, sektor jasa masih menjadi mesin pertumbuhan ekonomi,
meskipun hanya tumbuh moderat, yang terlihat dari positifnya kinerja
sektor komunikasi terutama layanan jasa sambungan internet.
Namun, kegiatan ekonomi pada sektor transportasi dan sektor keuangan
masih melambat sebagai dampak dari kenaikan suku bunga acuan, untuk
menahan tingginya laju inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Perlambatan juga terjadi pada sektor manufaktur yang terlihat dari
penurunan penjualan mobil, mesin-mesin serta peralatan lainnya,"
katanya. (ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar